premiumiop.blogg.se

Silsilah keluarga sudono salim
Silsilah keluarga sudono salim





silsilah keluarga sudono salim

“What does Purbasari have that I don’t?” Purbararang pouted. There are many other qualities that one must possess,” explained Prabu Tapa Agung wisely. “Purbararang, to be a queen takes more than age. I’m the eldest daughter!” Purbararang said. Purbararang didn’t agree with her father’s decision. With those considerations, Prabu Tapa Agung finally chose Purbasari to be his successor. Purbararang was rude and dishonest, while Purbasari was kind and caring.

silsilah keluarga sudono salim

The only difference was their temperament. He thought of choosing one of his daughters, Purbararang and Purbasari. He was getting old and therefore wanted to choose a successor. Prabu Tapa Agung had led a kingdom in West Java for a long time. Secara profesionalitas dan amanah terhadap janji kampanyenya dulu sungguh buruk dan NOL besar secara kualitas, pemerintah di tahun 2017 sudah tidak memiliki ruh mensejahterakan rakyat dan bangsa, menjunjung keadilan pun tidak apalagi mau membela hak-hak rakyat. Apa sih peran pemerintah sekarang kalo kerjanya bangun tol tapi langsung dijual kepada asing (bangsa Indonesia enggak memiliki tol itu) apa yang sejahtera dari pembangunan tol yang notabene milik pihak asing.

silsilah keluarga sudono salim

Ini terjadi karena kondisi ekonomi secara nasional memburuk, masyarakat sudah sulit untuk makan maka dengan mudahnya iman digerus dengan materi ekonomi. Ini hanya ada di pemerintahan era sekarang saja. Lucu kalo yang tadinya orang Islam (meskipun abangan) mau dan mudah tergadai imannya hanya dengan iming-iming materi. Apalagi Islam yang sempurna menyempurnakan, emang harus jadi muslim yang cerdas dan sholeh. So, enggak lucu kalo sekarang agama bagi warga negara itu tidak dimilikinya, penganut kepercayaan mulai sengaja dikembangkan, ajaran semua agama itu sama di jejalkan kepada mayoritas muslim, padahal sebagai contoh saja seorang pastur atau pimpinan gereja akan meminta jemaatnya untuk berpegang teguh pada alkitab dan kepercayaan mereka, enggak mungkin mendoktrin ajaran agama lain itu sama baiknya dengan agama mereka. Hal ini terkait dengan nasib dan hajat hidup orang banyak. Kesimpulannya adalah mari kita didik diri kita sendiri dan masyarakat secara umum untuk menjadi masyarakat yang sholeh dan taat sama Tuhan agar pemimpin yang ada nantinya adalah seorang yang taat pada Tuhan, yang secara otomatis memandang bahwa jabatan yang diembannya itu adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Nya kelak. Sebaliknya jika masyarakatnya itu termasuk kategori bajingan semua, maka yang terpilih adalah wakil dari bajingan. Ada sebuah logika yang cukup serius tentang sistem demokrasi di negeri ini yaitu pemimpin yang adil lahir dari rakyat yang tidak mempan disuap, rakyat yang cerdas dan rakyat yang sholeh. Inilah contoh politik praktis tentang keterbukaan dan terdidiknya pemilih. Sehingga jika partai pendukung pemerintah di tahun 2017 ini tidak profesional dan tidak mau memperhatikan nasib rakyat, maka bisa jadi tren partai tersebut semakin tidak mendapat perhatian di hati rakyat. Maksudnya adalah secara politik praktis partai yang mendominasi di tahun 2014 hingga 2017 tidak selamanya akan menjadi mayoritas karena seiring dengan berjalannya waktu dan pembelajaran politik masyarakat yang semakin terbuka dan sadar akan kepemimpinan yang adil. Kita mengetahui dengan sadar bahwa suatu bangsa kadang silih berganti dalam kepemimpinan memegang kekuasaan dan pemerintahan. Bahkan watak dan kepribadian bangsa yang menjunjung nilai-nilai keadilan dan menghormati hak kemerdekaan warganya harus terus dijaga. Warisan nilai-nilai luhur yang sudah ada harus terus diestafetkan kepada generasi selanjutnya. Membangun sebuah negeri tidak hanya memikirkan secara temporer (saat ini) saja, melainkan harus bervisi hingga 100 tahun kedepan bahkan untuk kelangsungan bangsa selama mungkin. Jika generasi muda sekarang bergelimang dengan kemaksiatan, apakah keberkahan negeri ini akan dirasakan oleh anak cucu kita nantinya. Belum masalah pengendalian pergaulan yang sudah cenderung tanpa batas, dimana syahwat dan maksiat diumbar. Begadang sampe malam dengan gitaran, nongkrong apalagi mengkonsumsi narkoba, sudah kelewat batas. Kurangnya inovasi dan improvisasi membuat generasi muda menjadi jumud hingga akhirnya mencari pelarian untuk having fun yang enggak syar'i. Apalagi yang model belajarnya hanya bersumber dari satu metode dan rujukan. Kenapa tantangan? Karena ternyata untuk kreatif itu tidaklah mudah. Tentunya bagi generasi muslim saat ini menjadi kreatif adalah sebuah tantangan. Sebagai contoh generasi yang berwawasan luas adalah mereka mau membuka diri dengan kemajuan teknologi dan ilmu baru tanpa melupakan dasar aqidah dan nilai budaya lokal yang sudah ada.







Silsilah keluarga sudono salim